TUGAS SKENARIO
PEMBELAJARAN MINGGU KE 2
CERITA
PENGALAMAN SAAT OBSERVASI
(Di TK TAHUNAN)
Mekanisme penyampaian
materi di TK Tahunan adalah pertama kali pengkondisian dimana siswa melakukan
baris terlebih dahulu sebelum masuk ke kelas masing-masing (kelas nol besar dan
kelas nol kecil), menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne TK, kemudian siswa
masuk ke kelas masing-masing. Kelompok Taufik, Artopo, dan Rifki melakukan
pengamatan/ observasi pada kelas nol besar. Materi pembelajaran pada kelas nol
besar adalah “Mengenal Anggota Tubuh”. Guru menyampaikan materi tersebut dengan
menggunakan media papan tulis, contohnya : guru menggambarkan wajah (mata,
hidung, mulut, telinga) di papan tulis.
Kemudian guru menerangkan gambar tersebut, misalnya: di dalam mulut terdapat
gigi, dsb.
Yang ke dua materi
pelajaran yang diberikan guru adalah “Membuat Origami”. Siswa diminta membuat
origami berbentuk rumah dan tugas siswa tersebut ditempel ke dalam buku tugas
masing-masing siswanya. Tugas guru mengarahkan langkah-langkah dalam membuat
origami berbentuk rumah tersebut, begitu juga guru memberikan pendampingan
kepada siswa-siswanya tersebut.
Penggunaan media
pembelajaran di TK Tahunan adalah guru menggunakan media papan tulis dan
menggunakan kertas lipat sebagai alat bantu dalam menyampikan materi
pembelajaran.
Aktifitas siswa di Tk
Tahunan khususnya di kelas nol besar pada saat materi “Mengenal Anggota Tubuh”
adalah siswa memperhatikan penjelasan dari guru dan adanya interaksi dengan
guru. Guru mengenalkan “ini mata, ini hidung, ini telinga, ini mulut, ini
tangan, ini kaki, ini perut” dengan gambar maupun secara langsung dengan
menunjuk anggota tubuh.
Pada saat materi kedua
yaitu membuat origami rumah siswa juga aktif untuk membuat origami tersebut,
yaitu dengan menirukan langkah-langkah yang diberikan guru maupun dengan
pendampingan guru yang selanjutnya origami rumah tersebut ditempel dibuku tugas
masing-masing anak.
Dengan menggunakan
media papan tulis dengan gambar seadanya (gambar tanpa warna) anak cenderung
kurang tertarik, namum siswa tetap antusias dengan pembelajaran yang diberikan
guru. Dengan menggunakan media papan tulis cenderung menjadi tidak efektif
karena guru harus menggambar dan menghapus sehingga waktu pembelajaran akan
menjadi tidak efektif.
Kedudukan
media sebagai alat komunikasi dalam pembelajaran adalah sebagai alat perantara
guru kepada siswa dalam menyampaiakan materi pembelajaran.
Di TK Tahunan penggunaan
media dalam pembelajaran masih menggunakan media papan tulis dimana guru masih
menggunakan papan tulis sebagai alat perantara untuk menyampaikan materi
pelajaran yang akan diajarkan guru. Sehingga guru-guru masih menggunakan cara
lama dalam menyampaikan materi kepada siswanya, guru belum mengandalakan media
yang berbasis ICT sebagai alat perantara dalam penyampaian materi.
Menurut sharing kelompok
kami dan referensi dari internet media pembelajaran secara umum
adalah alat bantu proses
belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan
pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Ciri-ciri media dalam pembelajaran
·
Dapat
menggambarkan kemampuan mengkonstruksikan suatu peristiwa atau objek
·
Suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat
disajikan kepada peserta didik dalam
waktu dua atau tiga menit
·
Media memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditrasnspormasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut
disajikan kepada peserta didik dengan stimulas pengalaman yang relatif sama
mengenai kejadian ini.
Fungsi dan manfaat media dalam pembelajaran
·
Menggunakan media pembelajaran dapat membangkitkan
motivasi belajar siswa
·
Dapat memperjelas penyampaian pesan dan informasi dari
guru ke siswa
·
Dapat memberikan stimulasi belajar atau keinginan
untuk mencari tahu
·
Dapat mengubah pembelajaran abstrak ke pembelajaran
kogkrit
Kelebihan
dari media pembelajaran di TK Tahunan adalah dapat memperjelas penyampaian materi
pembelajaran guru karena guru tidak hanya menggambarkan materi pelajaran
“Mengenal anggota tubuh” di papan tulis saja tetapi guru memberikan contoh
secara kogkrit tentang anggota tubuh. Misalnya : guru menunjuk bagian mata,
hidung, mulut, atau telinga.
Kekurangan
dari media pembelajaran di TK Tahunan adalah guru dalam menggambarkan anggota
tubuh “wajah” mengguanakan media papan tulis kurang menarik karena tidak
menembahkan aksen warna lain selain kapur tulis warna putih sehingga anak
kurang antusias untuk memperhatikan. Biasanya anak-anak TK lebih suka dengan
gambar-gambar berwarna yang menarik dan lebih paham dengan penjelasan dan
pemberian contoh secara kongkrit.
DI SD N 2
BARONGAN (KELAS V)
Mekanisme pembelajaran di SD N 2 Barongan untuk
pembelajaran Matematika adalah pertama guru menyampaikan materi pelajaran.
Materi pembelajarannya adalah tentang FPB (Faktor Persekutuan Terbesar). Media
pembelajaran yang digunakan guru adalah media papan tulis dan menggunakan
metode caeramah. Guru menuliskan materi FPB di papan tulis sekaligus guru menerangkan/ menjelaskan materi FPB
tersebut. Guru juga berinteraksi dengan siswanya untuk mengingatkan atau
merefresh kembali materi FPB, karena materi FPB telah diajarkan pada waktu
kelas 4. Setelah guru menjelaskan materi FPB tersebut guru memberikan contoh
soal dan latihan soal tentang FPB. Setelah siswa mengerjakan latihan soal
tersebut siswa diharapakan aktif maju kedepan untuk mengerjakan latihan soal
tersebut. Kemudian guru mencocokkan hasil jawaban siswa yang maju kedepan,
apabila jawaban siswa salah maka guru akan menjelaskan kembali dan membenarkan
jawaban siswa yang salah tersebut. Guru di SD N 2 Barongan juga menggunakan
pendekatan individual bagi siswa yang belum paham terhadap materi yang
diajarkan guru, yaitu tentang FPB (Faktor Persekutuan Terbesar).
Untuk pembelajaran IPS guru menggunakan media papan
tulis dan menggunakan metode diskusi berkelompok. Materi pelajaran IPS ini
tentang Kerajaan Islam di Indonesia. Pertama guru menuliskan kolom soal tentang
Kerajaan Islam di Indonesia yang terdiri dari nama kerajaan, letak kerajaan,
raja-raja kerajaan, dan raja terkenal di papan tulis. Kemudian guru membentuk
menjadi 4 kelompok. Didalam kelompok ini siswa mendiskusikan jawaban dari soal
yang dituliskan guru di papan tulis. Sehingga dengan metode tersebut siswa
tidak merasa jenuh karena metode pembelajarannya tidak monoton ceramah saja
namun dapat bervariasi dengan menggunakan metode diskusi kelompok.
Di SD
N 2 Barongan dalam penggunaan media pembelajaran pada saat mata pelajaran
Matematika tentang FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) dan mata pelajaran IPS
tentang kerajaan islam di Indonesia menggunakan media papan tulis.
Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika
tentang FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) adalah siswa mengerjakan mengerjakan
latihan soal tentang FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) yang dituliskan guru di
papan tulis. Kemudian siswa maju untuk mengerjakan soal FPB tersebut di papan
tulis.
Pada mata pelajaran IPS aktivitas siswa adalah
berdiskusi secara kelompok untuk mencari jawaban di buku paket IPS dari soal
yang di tuliskan guru di papan tulis.
Pada saat pelajaran matematika dan IPS media yang
digunakan adalah menggunakan media papan tulis. Metode yang digunakan pada
pelajaran matematika adalah menggunakan metode ceramah dan pada mata pelajaran
IPS menggunakan metode diskusi kelompok. Dengan menggunakan metode tersebut
pembelajaran dikelas kurang efektif dikarenakan pada saat pelajaran matematika
masih terdapat anak yang masih asyik sendiri tidak mendengarkan penjelasan dari
guru sehingga anak menjadi ketinggalan pemahaman materi dari guru. Sedangakan
pada pembelajaran IPS metode dan medianya juga kurang efektif, karena dengan
menggunakan metode diskusi secara kelompok terdapat anak yang menjagakan
jawaban teman dari kelompoknya atau tinggal terima terima jadi.
Kedudukan
media sebagai alat komunikasi dalam pembelajaran adalah sebagai alat perantara
guru kepada siswa dalam menyampaiakan materi pembelajaran.
Di SD N 2 Barongan
penggunaan media dalam pembelajaran masih menggunakan media papan tulis dimana
guru masih menggunakan papan tulis sebagai alat perantara untuk menyampaikan
materi pelajaran yang akan diajarkan guru. Sehingga guru-guru masih menggunakan
cara lama dalam menyampaikan materi kepada siswanya, guru belum mengandalakan
atau mengguanakan media yang berbasis ICT sebagai alat perantara dalam
penyampaian materi.
Menurut
sharing kelompok kami dan referensi dari internet media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses
belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan
pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Ciri-ciri media dalam
pembelajaran
·
Dapat
menggambarkan kemampuan mengkonstruksikan suatu peristiwa atau objek
·
Suatu kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat
disajikan kepada peserta didik dalam
waktu dua atau tiga menit
·
Media memungkinkan suatu objek atau kejadian
ditrasnspormasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut
disajikan kepada peserta didik dengan stimulas pengalaman yang relatif sama
mengenai kejadian ini.
Fungsi dan manfaat media dalam pembelajaran
·
Menggunakan media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi
belajar siswa
·
Dapat memperjelas penyampaian pesan dan informasi dari
guru ke siswa
·
Dapat memberikan stimulasi belajar atau keinginan
untuk mencari tahu
·
Dapat mengubah pembelajaran abstrak ke pembelajaran
kogkrit
Kelebihan
dari media pembelajaran di SD N 2 Barongan adalah dapat memperjelas penyampaian
materi pembelajaran guru karena guru menuliskan materi pembelajaran FPB tidak
hanya menuliskan saja namun setelah menuliskan materi guru menjelaskan materi
dan memberikan contoh soal. Sehingga akan membantu siswa dalam memahami materi
FPB (Faktor Persekutuan Terbesar).
Kekurangan
dari media pembelajaran di SD N 2 Barongan adalah siswa tidak fokus ketika guru menerangkan materi
pembelajaran. Siswa asyik sendiri ketika guru menerangkan dan dengan media yang
digunakan guru waktu pembelajaran menjadi tidak efisien dan efektif karena guru
harus menulis dan menghapus secara berulang. Sehingga yang seharusnya waktu
bisa digunakan secara efisien untuk memberikan materi menjadi banyak terbuang
karena guru harus menulis dan menghapus tulisan dipapan tulis.